Sunday 8 May 2011

Osteoporosis dan Osteoarthritis


Akhir-akhir ini, di televisi ditayangkan iklan susu ”A” yang mempertontonkan wanita-wanita melakukan gerakan menari, yang disertai sebuah narasi “dengarkan tulang Anda berderak” . sesungguhnya, kata-kata “tulang berderak” adalah pernyataan yang keliru dan menyesatkan.
Tulang tidak berderak. Yang berbunyi atau berderak adalah sendi, yang terletak diantara tulang.  Bunyi pada sendi tidak ada hubungan sama sekali dengan pengeroposan tulang atau yang biasa disebut osteoporosis. Bunyi pada sendi sering disebabkan karena pengapuran pada sendi atau biasa disebut dengan Osteoarthritis, dan pengapuran sendi ini bukan disebabkan oleh kekurangan kalsium. Jadi, bunyi sendi atau berderak bukan disebabkan kekurangan kalsium.
Osteoporosis adalah suatu penyakit yang ditandai oleh berkurangnya densitas tulang dengan kerusakan mikroarsitektur tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Osteoporosis merupakan penyakit yang disebabkan berbagai macam faktor risiko. Ada beberapa faktor risiko antara lain umur (tiap peningkatan 1 dekade, risiko meningkat 1,4-1,8), etnis lebih sering pada kaukasia dan mongoloid, perempuan lebih sering dari pria, serta ada atau tidak riwayat keluarga yang menderita osteoporosis. Kekurangan kalsium, jarang berolahraga, merokok, dan minuman beralkohol juga merupakan faktor risiko pencetus osteoporosis.
Untuk mendiagnosis osteoporosis diperlukan pengukuran terhadap massa tulang yang diukur menggunakan ukuran densitas mineral tulang. Pada seseorang dengan densitas sama atau lebih dari standar deviasi (SD) -2,5 dari rata-rata orang normal disebut osteoporosis dan bila SD antara -1 sampai -2,5 dibawah rata-rata orang normal disebut osteopenia. Setiap penurunan densitas tulang 1 SD, risiko relatif terjadinya fraktur/patah tulang meningkat 1,5 sampai 3 kali lipat.  
Upaya pencegahan terhadap fraktur osteoporosis harus difokuskan pada optimalisasi pembentukan massa tulang, pemeliharaan selama masa pertumbuhan, dan menghambat hilangnya massa tulang pada post-menopause dan penuaan. Olahraga yang teratur, konsumsi makanan mengandung kalsium dan vitamin D yang optimal dan memantau siklus menstruasi adalah beberapa cara untuk merangsang dan mempertahankan pembentukan tulang pada masa pertumbuhan.  Sedangkan untuk pasien usia lanjut, sebaiknya mengkonsumsi suplemen mineral dan vitamin. Pencegahan dengan hormonal dianjurkan diberikan pada wanita selama dan setelah menopause. Pada usia lanjut sebaiknya membantu mereka untuk menghindari dari jatuh dan fraktur yaitu dengan pemeriksaan mata, latihan regular untuk mengencangkan otot dan memperbaiki keseimbangan, bila perlu menggunakan alat bantu untuk berjalan.
Berbeda dengan osteoporosis, Osteoarthritis merupakan penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan tulang rawan sendi. Selama ini kedua penyakit ini, baik osteoporosis ataupun Osteoarthritis, sering dipandang sebagai akibat dari suatu proses penuaan yang tidak dapat dihindari. Namun sekarang Osteoarthritis tidak lagi dianggap sebagai penyakit sendi degeneratif, tetapi merupakan akibat dari proses biomekanik, biokimia dan proses tingkat sel yang dinamis.
Untuk Osteoarthritis pada sendi biasanya selain nyeri pada sendi yang terkena, juga di dapatkan keluhan kaku pada sendi biasanya setelah beristirahat lama, seperti pada saat bangun tidur di pagi hari. Dan kaku sendi ini biasanya berlangsung kurang dari 30 menit. Selain itu juga di dapatkan ’bunyi berderak’ yang disebut krepitasi pada sendi yang terkena disertai terjadi hambatan gerakan pada sendi.
Pemeriksaan radiografi pada sendi yang terkena Osteoarthritis sudah cukup untuk membantu menegakkan diagnosis. Gambaran radiografi sendi yang menyokong diagnosis Osteoarthritis ialah adanya penyempitan celah sendi pada sendi yang terkena, terdapat osteofit yang merupakan pembentukan tulang baru pada tepi tulang, serta terkadang terdapat perubahan struktur anatomi sendi.
Pengelolaan Osteoarthritis tergantung berdasarkan berat ringannya sendi yang terkena. Untuk itu perlu adanya edukasi dan penjelasan dari dokter mengenai penyakit ini. Selain itu terapi fisik dan rehabilitasi dapat juga dilakukan pada Osteoarthritis. Selain itu, terapi menggunakan obat-obat analgesik dapat meringankan penderitaan nyeri dari penderita. Perlu juga penambahan Chondroprotective agent, yaitu obat-obatan yang dapat menjaga atau merangsang perbaikan tulang rawan sendi pada penderita Osteoarthritis.  


GambStruktursendi2001

Bila terapi diatas seluruhnya gagal mengurangi rasa sakit, maka terapi pembedahan dibutuhkan untuk penderita, selain itu pembedahan juga berfungsi untuk menkoreksi apabila terjadi kelainan anatomi pada sendi yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Jadi bila sendi anda berderak, bukan minum susu kalsium solusinya, tapi hubungilah dokter anda untuk mendapatkan penjelasan.

1 comment: