Thursday 5 May 2011

JANGAN PERNAH TAKUT MENJADI TUA (SUCCESSFUL AGING)


Pembahasan tentang proses menua semakin sering muncul seiring dengan semakin bertambahnya populasi usia lanjut di berbagai belahan dunia. Proses menua atau menjadi tua atau berusia tua sering dianggap sebagai suatu masa menurunnya fungsi fisik dan kognitif yang tidak menyenangkan. Beberapa tahun kebelakang banyak ilmuwan, para dokter, dan orang awam telah menerima paradigma negatif mengenai penuaan atau menjadi tua tersebut.
            Usia tua seringkali dianggap sebagai masa untuk menjadi sakit-sakitan, jelek, mengalami penurunan status mental, tidak berguna, dan bahkan mengalami depresi. Oleh karena itu, walaupun manusia pada umumnya menginginkan panjang umur,namun hampir tidak ada satupun yang ingin menjadi tua. Padahal, proses menua adalah sesuatu yang alamiah yang pasti terjadi pada setiap makhluk hidup.
            Sebenarnya proses menua bukanlah sesuatu yang terjadi hanya pada orang berusia lanjut, melainkan suatu proses normal yang berlangsung sejak maturitas dan berakhir dengan kematian. Namun demikian, efek penuaan tersebut umumnya menjadi lebih terlihat setelah usia 40 tahun.
            Belakangan ini, di berbagai negara maju, pandangan negatif pada usia lanjut sudah mulai berubah. Dengan kemajuan dan perbaikan di bidang pelayanan kesehatan, nutrisi, dan latihan jasmani yang teratur, banyak orang tidak hanya beumur panjang, akan tetapi juga dapat menikmati kesehatan yang lebih baik. Bartambah pesatnya populasi usia lanjut di ngara-negara tersebut menyebabkan tumbuhnya kesadaran akan berbagai masalah pada usia lanjut yang harus dipecahkan, dan orang usia lanjutpun mulai dilihat dari sudut pandang yang positif. Saat ini, istilah successful aging telah dibahas di berbagai literatur.
            Menua adalah proses yang mengubah seseorang menjadi berkurangnya sebagian besar cadangan sistem fisiologis dan meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit dan kematian. Seiring dengan bertambahnya usia, terjadi perubahan fisiologis tidak hanya berpengaruh terhadap penampilan fisik, namun juga terhadap fungsi dan tanggapannya pada kehidupan sehari-hari.
            Proses menua ditandai dengan menurunnya kapasitas fungsional organ tubuh secara bertahap yang menyebabkan menurunnya kemampuan untuk memelihara keseimbangan dalam tubuh, terutama saat menghadapi stres baik fisik maupun psikologi. Sampai saat ini diyakini bahwa banyak sistem organ tubuh manusia mulai mengalami penurunan fungsi pada usia 30-40 tahun, dan selanjutnya berlangsung terus dengan kecepatan penurunan sebesar 1% per tahun.

           
Proses menua atau penuaan adalah sesuatu yang kompleks dan karenanya terdapat berbagai macam teori tentang penuaan tersebut. Diantara beberapa teori penuaan tersebut, teori radikal bebas merupakan teori yang paling banyak dikenal. Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Denham Harman pada tahun 1956. Radikal bebas adalah senyawa kimia yang berisi elektron tidak berpasangan yang terbentuk sebagi hasil sampingan berbagai proses selular atau metabolisme normal yang melibatkan oksigen. Karena elektronnya tidak berpasangan, secara kimiawi radikal bebas akan mencari pasangan elektron lain dengan bereaksi dengan substansi lain terutama dengan protein dan lemak tidak jenuh. Radikal bebas juga dapat bereaksi dengan DNA, menyebabkan mutasi kromosom dan karenanya dapat merusak mesin genetik normal dari sel. Radikal bebas dapat merusak fungsi sel dengan merusak membran sel atau kromosom sel. Lebih jauh lagi, teori radikal bebas menyatakan bahwa terdapat akumulasi radikal bebas secara bertahap di dalam sel sejalan dengan waktu dan bila kadarnya melebihi konsentrasi ambang maka mereka mungkin berperan pada perubahan-perubahan yang seringkali dikaitkan dengan penuaan.
            Sebenarnya tubuh diberi kekuatan untuk melawan radikal bebas berupa antioksidan yang diproduksi oleh tubuh sendiri, namun pada tingkat tertentu antioksidan tersebut tidak dapat melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas yang berlebihan.
            Berbagai organisme menunjukkan perubahan bentuk dan fungsi seiring penuaan, beberapa diantaranya mungkin menyebabkan penurunan status fungsional. Perubahan-perubahan tersebut mungkin berhubungan dengan faktor proses menua, proses penyakit, paparan toksin, respon kompensasi terhadap trauma atau kombinasi berbagai faktor tersebut.
            Karakteristik penuaan tersebut tidak berlaku secara universal karena bisa berbeda antar individu maupun antar organ. Dalam konteks tersebut kemudian dikenal istilah usualdan successful aging. Usual aging digunakan untuk menunjukkan mereka yang memiliki karakteristik penuaan yang sama dengan kebanyakan idividu, mengalami penurunan fungsi fisik, sosial, dan kognitif. Sedangkan successful aging adalah suatu istilah bagi mereka yang tidak atau sedikit sekali menunjukkan karakteristik penuaan, dimana kehilangan fungsi amat minimal.
            Konsep successful aging diperkenalkan pada tahun 1986, yang kemudian pada tahun 1987 oleh Rowey dan Khan menyatakan bahwa terdapat tiga komponen dari successful aging yaitu tidak ada atau terhindar dari penyakit dan faktor resiko penyakit, fungsi fisik dan kognitif yang terpelihara, dan tetap aktif dalam kehidupan (termasuk memelihara diri sendiri dan dukungan sosial).
            Walaupun rerata harapan hidup setiap tahun terus meningkat, namun tetap banyak penyakit yang dapat menurunkan usia harapan hidup tersebut. Beberapa penyakit yang dikaitkan dengan usia tua yang banyak diteliti antara lain penyakit jantung, kanker, stroke, diabetes, dan demensia.
            Walaupun penyakit-penyakit tersebut tidak hanya terjadi pada orang usia lanjut namun prevalensi penyakit tersebut tinggi pada populasi usia tua sehingga menciptakan kesan bahwa penyakit tersebut merupakan bagian dari proses menua. Oleh karena itu, salah satu tujuan darri successful aging adalah menekan angka kesakitan tersebut. Untuk meningkatkan successful aging pada manusia jumlah orang yang dapat hidup sampai usia lanjut harus ditingkatkan, demikian pula pada saat yang bersamaan, penyakit yang terkait usia seperti yang disebutkan di atas diupayakan terjadi pada usia setua mungkin, dalam periode sesingkat mungkin menjelang kematian. Pencegahan primer seperti berhenti merokok, olah raga yang teratur, penurunan kolesterol, dan lain sebagainya, mempunyai efek yang bermakna terhadap penyakit-penyakit terkait usia tersebut.
            Successful aging mencangkup kepuasan terhadap kehidupan di masa lalu dan sekarang, mengandung komponen seperti kebahagiaan, keterkaitan antara tujuan yang diinginkan dan yang dicapai, konsep diri, moral, mood, dan kesejahteraan secara keseluruhan. Fungsi sosial yang berkelanjutan adalah salah satu tujuan dari successful aging, meliputi kemampuan tinggi didalam memfungsikan peran sosial, interaksi antar sesama, serta partisipasi dalam masyarakat.
            Successful aging semestinya dipandang sebagai proses dinamis, sebagai hasil akhir perkembangan sosial selama hidupnya, dan sebagai kemampuan untuk tumbuh dan belajar menggunakan pengalaman masa lalunya untuk mengatasi situasi lingkungan saat ini.

1 comment: